Adat Batak ( Culture Of Batak )

Adat Batak ( Culture Of Batak )

ATTENTION ! ! !

SELURUH DATA MERUPAKAN PEMILAHAN DATA YANG TELAH TERJAMIN KEBERADAANNYA

Rabu, 22 Juli 2009

.:: Harian BERKAT ::. - Ribuan Warga Batak Meriahkan Pernikahan Rita dan Ganda

.:: Harian BERKAT ::. - Ribuan Warga Batak Meriahkan Pernikahan Rita dan Ganda: "Ribuan Warga Batak Meriahkan Pernikahan Rita dan Ganda Cetak
Monday, 14 July 2008

Pontianak, BERKAT. Pernikahan secara Adat Batak antara Manuela Rita Yoniana dan Ganda Yulianto Butarbutar yang digelar Sabtu (11/7) lalu, bertempat di Gedung pertemuan Sopo Godang tepatnya di belakang gereja HKBP Pontianak berlangsung sukses dan penuh khidmat serta diwarnai rasa kekeluargaan yang luar biasa. Gedung nyaris tidak cukup menampung ribuan warga batak yang datang. Hadir pula Mantan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Drs. L.H.Kadir beserta keluarga besarnya. Kendati cuaca hujan, tidak menurutkan sama sekali semangat dan antusias warga batak datang berbondong-bondong untuk turut memeriahkan pernikahan adat Batak Rita dan Ganda. Dalam pernikahan adat Batak dihadiri sepuluh marga Batak yang terbagi menjadi dua keluarga besar yakni keluarga Simanjuntak dan keluarga Butarbutar. Keluarga Simanjuntak terdiri dari marga Sitorus, Aritonang, Siagaan, Hutasoit dan Pasaribu. Dari keluarga Butarbutar terdiri dari marga Manurung, Gultom dan Simanungkalit. Prosesi pernikahan diawali dengan menyambut kedatangan Hula-hula (Keluarga dari Ibu Atau Nenek mempelai pria, red), kemudian dilanjutkan dengan membicarakan Sinamot (maskawin, red) dan acara terakhir adalah memberikan berkat atas pernikahan yang ditandai dengan pemberian Ulos (Kain tenun Batak) kepada kedua, yang masing-masing diberikan oleh orangtua kedua mempelai. Pada saat memberikan Ulos, Wakil Bupati Kapuas Hulu, Drs. Y.Alexander, M.Si dan Maria Asuan yang juga orangtua Manuela Rita Yoviana, untuk yang kesekian kalinya meneteskan air mata karena rasa haru dan bahagia atas pernikahan putri sulung mereka. Sambil terbata-bata, Yosef Alexander berkata, “Anggaplah Ulos ini sebagai dukungan dan kehadiran orangtua disaat kalian menghadapi masalah, sepi dan bingung sehingga kalian tidak pernah merasa sendirian dalam mengarungi bahtera rumah tangga,” ungkap Alexander sambil menangis. Seketika itu juga suasana menjadi hening dan penuh khidmat. Segenap yang hadir terlihat terus memancarkan wajah senyum pertanda bahagia sehingga suasana pernikahan semakin diwarnai rasa persaudaraan dan kekeluargaan yang amat sangat. Pada ke"

Tidak ada komentar: